Langsung ke konten utama

Cerita

Hello sobat, kali ini aku nggak bakal bikin postingan tentang trip. Ini sekedar random thought doang  karena semakin dewasa ini, semakin banyak ketemu orang baru dan tentu dari hasil pengamatan dalam menjalani  hidup yang hingar bingar ini #tsaah. Ngomong apaan si mbaa.  Intinya aku bakal cerita betapa kuatnya “cerita” itu pada kehidupan kita.

Yang pertama, dengan cerita kita bisa tahu apa arti kita di kehidupan seseorang. Pernah nggak si punya temen yang cerita sampai hal yang privasi banget? Naaa itu contoh bahwa dengan cerita kita bisa tahu seberapa kita dipercaya sama orang lain, seberapa kita deket dengan teman kita. Kadang dengan cerita kita bisa berantem juga. “Kok  lu nggak cerita sama gue hal kayak gini?” jengjeeeeeng. Disitu kadang kita jadi merasa jadi orang yang tidak dipercaya, yakan?  Karena mereka nggak cerita sama kita, kita jadi ngerasa kaya nggak dihargai, yakan?

Yang kedua, dengan cerita kita bisa menilai seseorang . Bagaimana pilihan katanya saat bercerita, pembawaan atau penyampainnya. Dari situ kita bisa menilai karakter orang itu, bagaimana dia menyelesaikan masalahnya dari cerita itu, seberapa luas  wawasannya, oon apa engga aslinya haha. Kadang juga dengan cerita kita jadi minder duluan, “Ni orang pinter banget, omongannya tinggi banget, nggak ngerti dah.” Tapi kadang juga ni ya, banyak orang kelihatan pinter banget kalo lagi cerita tapi prakteknya nol. Kadang kita cuma pura-pura bego  biar dia melanjutkan ceritnya yang bego itu dan kita endingnya cuma bilang “ooooh yayaya” (dengan ngebatin “apaansih” ). Naaah untuk orang yang kayak gini sering nemu nggak dikehidupan nyata? Gue sih iya.

Yang ketiga, dengan cerita kita bisa jatuh cinta dengan seseorang. Yak, kalo ini gue banget sih hahaha. Maksudnya, kan banyak orang jatuh cinta dengan wajah seseorang, jatuh cinta pada pandangan pertama gitu, naaa gue enggak :D Biasanya gue jatuh cinta dengan cara berjalannya dulu, abis itu bagaimana gayanya saat dia bercerita sekaligus cara dia ketawa :D Yaaa merangkum dua point di atas itu tadi sih. Dari cerita doi, kita tahu karakternya dan juga siapa kita untuknya (kalo udah pedekate maksudnya). Loh kok jadi melenceng gini ya? Sebenernya nggak mau menyampaikan point cinta-cintaan loh haha. Yang mau gue sampaikan di sini sebenernya betapa cerita itu penting, betapa komunikasi itu penting dalam menjalani kehidupan yang hingar bingar ini #apaansi hingar bingar mulu.

Di kerjaan juga gitu, kan kadang  lagi fokus asik-asiknya kerja ada temen yang nyeletuk “ngobrol apa ke Ria, diem-diem baeee.” Biasanya kalo lagi nggak ada topik dan emang lagi males ngewes gue sautin doang “ngobrol” dah trus diem lagi :D Yang sering dilakukan orang-orang jaman dulu yang suka ngobrol sama orang baru ditempat umum. Misalnya, lagi di bus seseorang membuka percakapan dengan “turun dimana mas?” dan dijawab “di Jogja, masnya?” dijawab lagi “sama mas.” Gue yang denger  “YA KALI INI BIS EMANG TUJUAN JOGJA, TERUS JAWABAN APA YANG KALIAN HARAPKAAAAN”  untung cuma ngebatin sih hahaha. Tapi orang seperti itu biasanya pribadi yang hangat sih hehe.

Pernah baca di 9gag gini kalo gue translate-in “ kalian tahu kenapa banyak terjadi wanita cantik menikah dengan cowok jelek? Karena mereka menang dalam komunikasinya.” Well,  I couldnt agree more. Komunikasi diperlukan dalam segala aspek emang. Nyari pasangan juga harus komunikasinya yang nyambung kan? Iso dijak rembugan kalo bahasa jawanya mah. Dan gue termasuk yang nggak jago dalam komunikasi-komunikasi-an orangnya, nggak bisa argumen sebenernya, ngalahan, pasrahan haha. So anybody can teach me how to love somebody? #lhoooh  maksudnya how to be good at komunikesyen sobat scapy :D
So, this is the end of my story about story.

Nggak jelas kan? Biarin! :P

Komentar