Conec Trip To Malang ( Part 2 )

       Well hello sobat, ini lanjutan Conec Trip To Malang part 1 (yaaa semua orang juga tau dari judulnya mbaaaak). Sebenernya belum punya mood buat ngelanjutin tapi takutnya ntar nggak ada waktu buat ngelanjutin lagi karena mulai minggu depan aku udah kerja lagi, horeee :D  Setelah 6 bulan jadi pengangguran bahagia, ngabisin duit, foya-foya kemudian menyesal, akhirnya besok berkecimpung lagi sama dunia kerja. Aku ketrima di PT Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA) di Cikarang. Pabrik produsen piano. Iyak balik juga akhirnya ke Cikarang. Jadi anak rantau lagi dan hidup mulai dari nol kayak di pom bensin. But, I am sooo happpyyyyy. Tapi ini ceritanya kan mau nyeritain pas di Malang kan yak kenapa jadi curhat. Oke, kembali ke lap? top!
        Di part 1 sudah dijelaskan bahwasanya kami terakhir menceritakan kami sedang di sebuah Mall di Malang dan makan di KFC, karena kami nggak ngapa-ngapain kemudian kami pulang lagi naik grabcar. Dan udah gitu doang. Sungguh tak berfaedah haha. Setelah kejadian tak berfaedah itu kami tidur dan jam 12 malam kami di jemput pake Jeep! For the first time naik jeep. Rasanya asoooy. Ella sama Mbaknya Kunyil dan anaknya duduk di deket pak supir. Dibelakang Hamdan, Akhid, Anggi, Dias, Likha, Aku, Angger. Waktu itu Hamdan dan Akhid rencananya nggak pake jeep tapi mau motoran aja. Dan setelah liat tracknya aku yakin kalo mereka jadi naik motor pasti pulang tinggal nama doang. Dari tempat Mbaknya Kunyil ke kawasan bromonya jalanya udah naik tapi masih landai juga udah aspalan dan kanan kiri masih ada rumah penduduk yang punya pohon apel di depan rumah mereka. Kemudian kalo udah di daerah pegunungan jalannya gronjal-gronjal dan tidak ada penerangan, miringnya menurutku lebih dari 45 derajat deh, terus jaraknya pendek-pendek jadi kalo naik motor bakalan nggak bisa ancang-ancang. Kalo buat yang udah jago naik motor di daerah kaya gitu menurutku tetep bahaya. Angger waktu itu duduk disebelahku dan sedang tidak fit, sepanjang jalan aku tanyain mulu, "sehat to ngger" karena goncangan yang kalo orang sedang fit aja bikin mabok.
         Setelah jalan yang bergronjal tadi jeep melewati kawasan pasir-pasir, jalannya rata tapi pasir semua. Kanan kiri berupa rerumputan dan ilalang. Kalo dilihat lebih jauh lagi sudah mulai terlihat bukit bukit di sekitar kami. Tapi karena penerangan yang cuma dari mobil jeep doang, bukit-bukit itu cuma terlihat seperti gundukan hitam yang gede, sedikit creepy emang. Setelah melewati kawasan pasir tadi yang cukup kami nikmati karena jalanannya rata kami mulai nanjak lagi di jalan yang berkelok-kelok, beberapa saat kemudian jeep berhenti. Di situ sudah banyak Jeep yang terparkir rapi. Banyak orang yang berlalu lalang. Kami sampai di spot untuk melihat sunrise. Inget banget turun dari jeep kaki langsung kaya kena angin, wussss, dingin banget. Kami nggak langsung naik tapi duduk dulu di semacam warung yang menyediakan makanan dan minuman juga sewa jaket atau bisa beli kupluk-kupluk gemes ala Bromo. Aku nggak beli cuma mampir ke toilet untuk pipis. You know what? Ceboknya kaya pake air es >.< Beberapa saat kemudian kita naik melewati anak tangga.  Disitu aku agak panik ketemu anak tangga, takutnya bakal panjang banget kayak di Sikunir atau Prau ternyata enggak, tapi tetep bikin saya ngos-ngosan haha. Di atas terdapat pelataran yang tidak cukup luas dan dikeliling pagar dan sudah lumayan banyak orang. Dingin gak? dingin banget, sumpah sampe menggigil. Kayaknya itu suhu paling dingin yang pernah aku lewati. Nggak tahan banget. Kami cuma duduk ngeringkuk nunggu matahari terbit. Waktu terasa lama banget nunggu sunrise karena nggak betah sama dinginnya dan karena aku oon nggak bawa jaket yang tebel, cuma jaket kain biasa. Daaaan setelah matahari muncul, baru keliatan semua. Betapa indahnya tempat ini. Penampakan matahari emang nggak bulet kayak di Sikunir dengan golden sunrisenya. Samar-samar ketutup awan. Tapi menurutku tempat ini emang bukan untuk liat golden sunrise tapi untuk nunjukin betapa indahnya pemandangan ini......

Adem di mata

The katisen

Katisen Girls

Warm in cold

Waiting for the sun

Kabut

Tengok belakang

uuuu tayang Diasss

Ciwi-ciwi with Hamdan

ciwi-ciwi with Angger

Ciwi-ciwi

Selfie: Anggi-Kunyil-Hamdan-Ria-Matanya Dias :D

Mbak-mbak nyari suket

Kebelet eek mbak? >.<

        Setelah puas beralay ria, kami naik jeep kembali dan menuju ke Gunung Bromo. Pada kesempatan itu aku mencoba untuk berdiri di belakang jeep bareng Dias. Sensasinyaaaaa. Seru banget! Di jalan yang curam kita ngegendol teriak-teriak kaya orang utan di belakang jeep. Apalagi pemandangan kanan kiri baru keliatan semua, bukit dimana kita liat sunrise tadi juga keliatan. Kami kayak turun memutari gunung. Dan sampailah kita di tanah lapang berpasir. Pak Sopirnya memberhentikan kami di sini untuk foto-foto.

All crew, dipotoin pak supir jeep. Tapi liat rambutnya Hamdan kepotong :D

Peace Out

"Mbak Ella fotokke aku ro konco-konco cewekmu, hehe"

The Gurls, gaya apa mbak?

Naik di belakang jeep, Asik! Muka gue nggak siap banget :D #Screenshot-an video

Ini sebenernya screenshotan video hehe I just wanna show the track

Ini mereka di atas jeep, dengan senyum yang menyebalkan #Screenshot-an video

          Dari situ kami menuju kawasan pendakian Bromo yang bisa ditempuh hanya beberapa menit. Kemudian kami mencari sarapan. Banyak tenda ala-ala warung kucing di situ.  Aku mencicipi nasi pecel dan teh anget. Beberapa temen ada yang beli Pop Mie untuk menghangatkan badan. Dan terjadi lagi, nasi yang aku makan ndak ada rasanya haha dingin pula. Teh angetku rasanya kaya sirup nggak jelas. Aku sama dias cuma lirik-lirikan ngrasani makanan yang ada di depan kami haha dosa banget kami berdua. Di warung tenda tersebut banyak yang memutuskan tidak ikut naik ke pendakian Bromo. Yang tersisa hanya aku, Ella, Mbaknya Kunyil dan anaknya, Angger, Hamdan, Akhid. "Adoh banget, antri kae neng anak tangga? yo memeng." kata Dias kala itu. Kunyil, Anggi, dan Dias memilih di jeep untuk tidur haha. Kalo aku sayang sama duit yang aku keluarin kalo nggak liat kawah Gunung Bromonya haha.

Ciwi-ciwi naik Jeep

Warna-warni jeep di pelataran Gunung Bromo

           Kami melewati padang pasir yang jauh sekali dengan jalan kaki dan dengan hati-hati agar nggak nginjek eek kuda. Sepanjang jalan tawaran naik kuda sampai di depan anak tangga kami tolak. Setelah lewat padang pasir kami mulai di jalan tanah menanjak yang cukup bikin ngos-ngosan dan masih ada eek kuda haha. Malah kita kaya balapan naik ke atas gunung sama kuda karena jasa naik kuda sampai di bawah anak tangga persis dan makin banyak eek kuda haha. Di depan anak tangga ponakannya kunyil nggak ikut naik, dia ditinggal sendirian. Kami tetep lanjut karena kurang dikit lagi dan nanti kalo kita udah di atas masih bisa ngeliat kondisinya ponakannya kunyil yang di bawah. Anak tangga yang kami naiki emang nggak cukup tinggi tapi antri, naik sama turun sama antrinya. Sampai di atas kita bisa lihat kawah Bromo yang masih mengeluarkan asap yang tidak begitu tebal. Dan sedihnya banyak sampah di mulut kawah gunung bromo. Nggak tau sedih aja ngeliatnya, yaa walaupun aku juga nggak peduli-peduli amat sama lingkungan tapi tetep sedih. Padahal udah ada kantong-kantong sampah di kawasan kawah. Dari atas situ semua  jalan yang kami lewati keliatan, tempat kami parkir jeep juga kelihatan (keliatan kecil banget), ponakannya kunyil di bawah juga keliatan dan sedang memandangi kami hehe. Waktu itu awan kabut mulai turun, Gunung Batok, gunung di sebelanya Gunung Bromo, mulai tertutupi awan kabut. Kami buru-buru turun, tenang kami udah foto-foto kok (wajib).

Bauk eek kuda ya mbak :P

Ella dan gindukan tanah Gunung Bromo

Ella berdiri di depan antrian anak tangga

Gunung Batok

Gunung Batok and I

Kawah and I

Kita doang ni cewek Conec yang sampe atas

Kondisi ramenya kawah Bromo #Screenshotan video

     

Aku-Mbaknya kunyil-Ella

Setelah sampai jeep kami langsung cus ke area Pasir Berbisik, kali ini aku duduk di depan jejeran sama mbaknya kunyil dan anaknya. Di pasir berbisik biasa aja sih cuma ladang pasir yang luaaaaasss banget, sampe jeep keliatan kecil-kecil saking luasnya. Tapi lucunya, awan lewat di depan kami bukan di atas kami, keren kan. Bromo keren banget emang. Di situ kami cuma duduk-duduk bentar dan nggak foto-foto, karena di foto juga hasilnya ya biasa aja, karena orang yang difoto juga biasa aja haha.

Pasir Berbisik dari dalam jeep #Screenshotan video

Awan yang sedang berjalan di belakangku

Lepasin ajaaa~~

"Ayo foto gaya kelinci" Ella and Likha be like -__-

            Dari pasir berbisik kami pindah tempat lagi menuju tempat yang keren banget yaitu Bukit Teletubbies. Di perjalanan sudah di suguhkan padang savana yang omaigat bagus banget. Tebing tebing tinggi nan hijau yang menjulang. Ijo-ijo di kanan kiri. Aku cuma bisa mbatin turut ndalan, Bromo keren banget yaAllaaaaah. Rasanya pengen buru-buru turun dari jeep terus lari-lari abis itu guling guling di rumputnya haha. Di antara savana yang indah ada pasangan yang sedang prewed, aku nyeletuk ke Hamdan "Ndam sesuk aku yo arep prewed nengkene" dia bilang "Yo nek prewed ki neng mekah po opo ngono lho rik" aku nyaut "Yo nek kui nek wes nikah to yo" dia nyaut lagi "Woiyodeng, yowes tenan lho rik" Sebuah obrolan yang 100% ngayal. Tapi nggak papa deng, omongankan doa yakan. Disini kameranya Ella batrenya abis, kami bersenjata hengpong jadul kita masing-masing. Mbaknya kunyil yang paling heboh diantara kami dengan metikin bunga di sini (boleh dipetik) sampek sakgepok. Rasanya ingin berlama-lama disitu tapi kami harus pulang meninggalkan pemandangan yang ah pokoknya gokil banget! Dijalan aku nanya ke pak sopir, "semalem kita lewat sini pak?" dia jawab "iya mbak". Ya Tuhan semalem kita lewat surga tapi nggak sadar.

I am witness of beatiful secrenery

Keren yak viewnya

Ella dengan backgroud yang bagus

Mencar, pada sibuk foto sendiri-sendiri. Jongkok terus selfie

Foto njundil :D

Naik Jeep

Angger gayangya sok asik banget yak

Flyin Ella

Aku mendapatkan banyak bunga

She got her flowers

Ini ngapain sih ceritanya?

Aku sama Dia kok paling susah ngangkat kaki ya kayaknya :D

        Dijalan pulang ke rumah mbaknya kunyil, temen-temen di bekalang pada tidur, aku nggak bisa karena empet-empetan di samping sopir takut entar menculat keluar jendela. Nggak berapa lama turun ujan, yang di belakang pada heboh karena penutupnya plastik dan pasti kebur-kebur gitu. "Mburi aman?" tanyaku. "Aman. Aman apaneeee" saut Akhid. Haha untung aku di depan jadi bisa melihat pemandangan daerah Bromo yang indah. Bukit-bukit tempat petani bercocok tanam, ada kebun kubis sama kentang kalo nggak salah di samping kami waktu itu. Pokoknya ke Bromo nggak ada nyeselnya, keren batttt dah. Dan aku bingung mau cerita apa lagi nih haha intinya Bromo keren, berapa kalik ya aku ngomongnya itu haha :D

Hujan

Angler ya mbak

        Sooo, this is the end of the story, kami pulang ke Jogja naik kereta lagi. Dan untuk dapet grabcar buat ke stasiun pake perjuangan dengan motoran bertiga-tigaan kayak cabe-cabean ke daerah yang grabar mau acc orderan kami hoho. Oke sekian dulu cerita dari Ria Romadhona yang bukan pengagguran lagi hehe. Minta doanya yah semuah agar saya bisa bekerja dengan baik di PT yang baru dan juga bisa maen kemana lagi gitu biar bisa cerita-cerita trip kayak gini lagi hoho. Well, goodbye good people! :D