Well hello sobat, finally kesampean juga ke Bromo. Tapi ngayalnya ke Bromo bareng gandengan, jodoh dan semacemnya eeeh endingnya sama mereka-mereka lagi. Yaaa tidak lain dan tidak bukan Dias, Ella, Hamdan. Teman-teman Conec atau teman sekelasku waktu SMK. Teman yang sama yang menjadi partner naik ke Sikunir dan Gunung Prau kala itu. Jangan-jangan jodoh aku mereka kalik yaa haha apes sekali aku iniiihhhh :"( Tapi yang penting ke Bromo. Sampek-sampek waktu itu sempet bercanda sama Hamdan, "Jumat ini jangan kiamat dulu, Jumat depan nggak papa yang penting kita udah ke Bromo." Peak emang orang ini.
Trip kali ini emang berbeda,kali ini kami bukan pure nge-trip tapi lebih tepatnya nusulin Likha yang pindah ke Malang di rumah kakaknya. Likha atau biasa kami manggilnya Kunyil ini aslinya Lampung, dulu SMKnya satu sekolah sama kami di Jogja. Dulu dia ikut sama mbaknya yang jadi BK di sekolah kami, terus ngontrak sendiri saat mbaknya ikut suaminya pindah ke Florida. Habis lulus dia kuliah di Jogja sambil kerja, karena suatu alasan dia harus berenti kuliah dan tinggal di Malang sama kakaknya. Denger-denger dia mau balik kampung ke Lampung waktu itu. Soo here we go, nyusulin dia sebelum dia balik kampung hehe.
Awal mulanya waktu itu si Ella ngechat di grup WhatsApp "bromo yuk". Dan blablablabla dibalesin penghuninya dengan ketidaknyambungannya haha aku sih nyerah ngobrol di grup 😅 Endingnya aku chat personal. "Yowes ayo cah loro wae rapopo lul, sek penting ketemu kunyil." Dia bilang sebenernya dia udah ada rencana sama adeknya mau ke bromo. Then singkat cerita kami buat grup watsap sendiri buat yang beneran mau ikut ajaa. Dan terkumpulah aku, Ella, Dias, Kunyil, Akhid, Hamdan.
Langsung hari H aja mau berangkat ya guys ceritanya, karena yaaaa biasa masa persiapan itu paling rempong dan aku bingung ceritanya. So, hari Jumat malem, aku, Dias, Ella Angger (adeknya Ella) berangkat naik kereta ditambah satu lagi temen kampusnya Dias sama Kunyil yang ikut buat surprise-in Kunyil, Anggi. Jadi Kunyil gaktau kalo Anggi ikut, pura-puranya temenku yang mau ikut. Akhid sama Hamdan motoran, mereka berangkat dari pagi. Waktu itu Ella sama Angger udah nungguin aku sama Dias di stasiun tugu,karna yang bawa tiketnya Dias. Kita emang mepet berangkatnya haha. Inget banget nyampe stasiun aku sama Dias lari-larian masuk ditusul Ella sama Angger yang tau kita kelabakan dari depan pintu depan. Kurang sekitar 5 menitan kereta jalan. Nyampe di dalem kereta (ini aku ngetiknya nahan ketawa sih bagian ini haha) Dias panik banget, Anggi belom nyampe, dia telfonan kayak di sinetron2 gitu haha. "Iya, pokoknya kamu tunjukin aja screenshotannya ke satpam!" Dia telfon sama Anggi intinya ngasih tau gimana ngeprint boarding passnya dan ngasihin ke satpamnya dan lain-lain. Nggak lama, Dias keluar kereta. Aku liat Dias dari jendela kereta sama Ella, Dias telfon sambil jongkok-jonkok. Gue sama Ella cuma ngakak. "Kenapa lagi ni bocah" batinku. Kemudian Dias masuk kereta dengan muka yang nggak bisa aku jelaskan dengan kata-kata haha. Dan tau nggak apa katanya? "Anggik neng stasiun lempuyangan to." Kita serempak bilang "goblok". Kok iso i lhoo. Dan kereta jalan. Di jalan aku cuma mikir gimana rasanya ya jadi Anggi. Kata Dias dia nusul pake kereta yang jam 12 malem. Horangkayaaaah :P
Di dalem kereta kita cerita-cerita like old frends that never met for long time, emangsih hehe. Kereta kayak milik bertiga (karena Angger nggak ikut rumpi sama calon emak-emak ini, dia memilih tidur). Setelah sekitar 6 jam berlalu, kami sampe di Stasiun Malang Kota baru sekitar jam setengah 4. Stasiun yang menurutku kecil tapi bagus dan bersih. Arsitektur yang khas banget stasiun, catnya orange sama abu-abu. By the way ini kali pertama aku naik kereta sampe jauh. Yang pertama cuma dari Solo ke Jogja dan cuma berdiri karena cuma bentar jadi nggak mendapatkan feelnya naik kereta itu gimana.
Waktu itu Kunyil nanya mau di jemput kapan? Kami bilangnya ntaran jam 6-an nunggu temenku nusul-_- Di dalem stasiun kami numpang cuci muka dan sholat doang dan kami memutuskan untuk keluar cari yang anget-anget. Keluar dari Stasiun aku langsung menyadari satu hal "Ini stasiun yang ada di film 5 cm itu". Bahkan aku hapal itu scene yang mana dan gimana dialognya. Dialognya waktu itu Igor Saykoji bilang "wiih naik jeep" dan Denny Sumargo bilang "petualangan di mulai" haha. Sedikit cerita aku gampang tercekoki oleh film orangnya tu. Nonton film yang bagus dikit langsung kepikirn berhari-hari. Dan film 5 cm cukup menginspirasiku buat naik gunung waktu SMK dulu dan realisasinya aku naik gunung Prau Dieng Wonosobo. Walaupun kata orang film 5 cm dampaknya buruk untuk kondisi gunung-gunung di Indonesia waktu itu , terutama Semeru. Karena banyak yang nonton film 5 cm, banyak yang pengen naik gunung, akhirnya banyak yang naik gunung tapi saampahnya lupa di bawa turun. Bahkan ada yang bilang karena film 5 cm banyak yang pemula yang gagal muncak karena mereka kurang persiapan, because what? Kelihatannya di film nggak capek. Yakalik yaaaa, itu mah salah yang nonton kenapa nggak mikir itu cuma film dan fungsinya menyuguhkan hiburan, menyampaikan cerita. Nggak mungkin dong film menggambarkan seluruh kondisi gunung yang ada habis durasinya dan ceritanya jadi flat karena kebanyakan nyeritain perjalan bukan konfliknya. Gue omong apasih kok jadi panjang. Oke. Lupain. Jangan didengerin. (Disini aku menyadari kayaknya postingan ini bakal jadi part-part an lagi but I still hope no)
Di seberang stasiun kami menemukan semacam food court. Ella dan adiknya memesan nasi goreng dan aku mie instan rebus juga teh anget dan nggak ada rasanya semua. Kirain karena belum diaduk tapi setelah diaduk sama saja, sedih :( Kami menunggu cukup lama di food court sambil ngeciwis hingga tau-tau Kunyil datang menjemput bersama Omnya. Dari Kunyil datang sampe Anggi datang jedanya lumayan lama. Sampe nggak enak sama Omnya. Sampe-sampe aku sama Dias harus nyusulin lagi ke dalam stasiun dan pura-pura aku yang nelfon haha parah banget si kalo diinget-inget. Dan akhirnya Anggi tiba juga di stasiun. Saat membawa Anggi keluar ketemu Kunyil aku cuma bilang ke Kunyil "Ni nyil temenku yang telat, barusan kenalannya haha" dan mereka berpelukan. Well kita langsung otw rumah mbaknya Kunyil di Tumpang yang ternyata lumayan jauh dari stasiun. Di sana sudah bercokol Hamdan dan Akhid yang matanya merah semua haha. Di sana dingin, banget. Kayak Kaliurang kalo di Jogja. Rasa-rasanya aku bakal minum tolak angin tiap hari kalo tinggal di sini dan mandi jika ingin haha.
Hari pertama di Tumpang sesuai yang direncanakan Ella, kami pokoknya maen. Entah wisata kuliner atau ke museum angkut atau kemana, mereka yang udah bolak-balik malang, mereka yang searching, aku nggak ngerti aku yang penting ngikut ajaaah haha. Jadi sebenernya gini, ceritanya Angger nggak ikut study tour sekolahnya malah ikut kami ke Bromo dengan syarat dia tour juga sendiri, terus ntar buat laporan sendiri dengan 3 foto tempat yang berbeda. Makanya dia ngajakin kita out. Tapiiii semua tidak semudah yang diperkirakan. Sampai dhuhur kita belum nentuin kemana, susah emang nyatuin kepala orang-orang ini. Setelah mufakat nentuin tempat, malah ujan haha dan you know what? Ternyata daerahnya Kunyil itu grabcar nggak ada yang nyamber, sungguh jauh dari kota. Setelah susah dapet driver endingnya dapet juga tapi malah mobilnya sempit untuk kita berdelapan. Lupa mobilnya apa itu. Kami empet-empetan enak pokoknyalah. 😂
Itu foto diambil saat pak drivernya keluar beli bensin. Kata drivernya "nggak pernah lho mbak ada yang order dari Tumpang, ini saya acc soalnya kebetulan tadi saya nganterin penumpang ke arah Tumpang, yaudah sekalian aja". Di jalan pak-paknya ini emang asik di ajak ngobrol dan becandaan. Satu hal yang aku tangkep dari cara ngobrol orang Malang pasti pakek "ndek" artinya "di" di bahasa Indonesia. Contohnya "ndek mana?" artinya "di mana?" #CMIIW Ditengah ujan ujan yang mengguyur Malang sore itu, aku menemukan suatu hal yang bikin aku ketawa sampek lemes. Yaitu liat mbak-mbak diboncengin motor bagian belakang helmnya ada gambar full muka minion lagi senyum konyol gitu. Ngeselin banget mukanya 😣 Mana di depan kami terus dan geleng geleng gitu, jadi kesel liat muka minionnya. Angger yang daritadi diem dikerjain Hamdan, ikut ketawa setelah aku tunjukin pemandangan itu haha.
Setelah berdempet-dempetan berlama-lama, kami sampain di sebuah Mall. Mall apa lupa haha. Begitulah aku, nggak terlalu peduli kemana asal ngikut aja, sungguh pribadi yang gampang dibodohi kayaknya ini. Kirain di luar Mall ada tempat yang bisa buat nongkrong-nongkrong tapi ternyata tidak dan hujan. Mau tidak mau kita cuma muter-muter Mall tidak jelas. Angger mulai menanyakan bisa foto dimana kalo nge-mall gini, teman-teman sudah mulai bosan, kalo nge-mall di Jogja bisa. Suasana makin mulai tidak bersahabat, aku sudah mulai lapar. Akhirnya kami cuma numpang makan di KFC 😑 Setelahnya kami numpang selfie di depan Mall kayak orang ilang, but why not yakan.
Setelah foto-foto didepan kami balik ke Tumpang. Sungguh unfaedah sekali yakan. Padahal malemnya waktu itu jam 12 malem kami harus udah ready untuk naik ke Bromo. Harusnya buat istirahat dan tidur dan yasudah nggak papalah. Sekali-kali nikmatin suasana kota Malang yakaaaan.
Sungguh sedih hati ini harus buat postingan Conec Trip To Malang ini jadi part-part-an lagi. Ya gimana ini udah kepanjangan dan isinya terlalu random 😁 Fotonya tidak sesuai harapan, cuma selfie-selfie tidak jelas haha. Tapi tenang aja, foto-foto pemandangan indah Bromo bakal di upload di postingan part 2 nya as soon as possible. Well, see you!
Trip kali ini emang berbeda,kali ini kami bukan pure nge-trip tapi lebih tepatnya nusulin Likha yang pindah ke Malang di rumah kakaknya. Likha atau biasa kami manggilnya Kunyil ini aslinya Lampung, dulu SMKnya satu sekolah sama kami di Jogja. Dulu dia ikut sama mbaknya yang jadi BK di sekolah kami, terus ngontrak sendiri saat mbaknya ikut suaminya pindah ke Florida. Habis lulus dia kuliah di Jogja sambil kerja, karena suatu alasan dia harus berenti kuliah dan tinggal di Malang sama kakaknya. Denger-denger dia mau balik kampung ke Lampung waktu itu. Soo here we go, nyusulin dia sebelum dia balik kampung hehe.
Awal mulanya waktu itu si Ella ngechat di grup WhatsApp "bromo yuk". Dan blablablabla dibalesin penghuninya dengan ketidaknyambungannya haha aku sih nyerah ngobrol di grup 😅 Endingnya aku chat personal. "Yowes ayo cah loro wae rapopo lul, sek penting ketemu kunyil." Dia bilang sebenernya dia udah ada rencana sama adeknya mau ke bromo. Then singkat cerita kami buat grup watsap sendiri buat yang beneran mau ikut ajaa. Dan terkumpulah aku, Ella, Dias, Kunyil, Akhid, Hamdan.
Langsung hari H aja mau berangkat ya guys ceritanya, karena yaaaa biasa masa persiapan itu paling rempong dan aku bingung ceritanya. So, hari Jumat malem, aku, Dias, Ella Angger (adeknya Ella) berangkat naik kereta ditambah satu lagi temen kampusnya Dias sama Kunyil yang ikut buat surprise-in Kunyil, Anggi. Jadi Kunyil gaktau kalo Anggi ikut, pura-puranya temenku yang mau ikut. Akhid sama Hamdan motoran, mereka berangkat dari pagi. Waktu itu Ella sama Angger udah nungguin aku sama Dias di stasiun tugu,karna yang bawa tiketnya Dias. Kita emang mepet berangkatnya haha. Inget banget nyampe stasiun aku sama Dias lari-larian masuk ditusul Ella sama Angger yang tau kita kelabakan dari depan pintu depan. Kurang sekitar 5 menitan kereta jalan. Nyampe di dalem kereta (ini aku ngetiknya nahan ketawa sih bagian ini haha) Dias panik banget, Anggi belom nyampe, dia telfonan kayak di sinetron2 gitu haha. "Iya, pokoknya kamu tunjukin aja screenshotannya ke satpam!" Dia telfon sama Anggi intinya ngasih tau gimana ngeprint boarding passnya dan ngasihin ke satpamnya dan lain-lain. Nggak lama, Dias keluar kereta. Aku liat Dias dari jendela kereta sama Ella, Dias telfon sambil jongkok-jonkok. Gue sama Ella cuma ngakak. "Kenapa lagi ni bocah" batinku. Kemudian Dias masuk kereta dengan muka yang nggak bisa aku jelaskan dengan kata-kata haha. Dan tau nggak apa katanya? "Anggik neng stasiun lempuyangan to." Kita serempak bilang "
Di dalem kereta kita cerita-cerita like old frends that never met for long time, emangsih hehe. Kereta kayak milik bertiga (karena Angger nggak ikut rumpi sama calon emak-emak ini, dia memilih tidur). Setelah sekitar 6 jam berlalu, kami sampe di Stasiun Malang Kota baru sekitar jam setengah 4. Stasiun yang menurutku kecil tapi bagus dan bersih. Arsitektur yang khas banget stasiun, catnya orange sama abu-abu. By the way ini kali pertama aku naik kereta sampe jauh. Yang pertama cuma dari Solo ke Jogja dan cuma berdiri karena cuma bentar jadi nggak mendapatkan feelnya naik kereta itu gimana.
Waktu itu Kunyil nanya mau di jemput kapan? Kami bilangnya ntaran jam 6-an nunggu temenku nusul-_- Di dalem stasiun kami numpang cuci muka dan sholat doang dan kami memutuskan untuk keluar cari yang anget-anget. Keluar dari Stasiun aku langsung menyadari satu hal "Ini stasiun yang ada di film 5 cm itu". Bahkan aku hapal itu scene yang mana dan gimana dialognya. Dialognya waktu itu Igor Saykoji bilang "wiih naik jeep" dan Denny Sumargo bilang "petualangan di mulai" haha. Sedikit cerita aku gampang tercekoki oleh film orangnya tu. Nonton film yang bagus dikit langsung kepikirn berhari-hari. Dan film 5 cm cukup menginspirasiku buat naik gunung waktu SMK dulu dan realisasinya aku naik gunung Prau Dieng Wonosobo. Walaupun kata orang film 5 cm dampaknya buruk untuk kondisi gunung-gunung di Indonesia waktu itu , terutama Semeru. Karena banyak yang nonton film 5 cm, banyak yang pengen naik gunung, akhirnya banyak yang naik gunung tapi saampahnya lupa di bawa turun. Bahkan ada yang bilang karena film 5 cm banyak yang pemula yang gagal muncak karena mereka kurang persiapan, because what? Kelihatannya di film nggak capek. Yakalik yaaaa, itu mah salah yang nonton kenapa nggak mikir itu cuma film dan fungsinya menyuguhkan hiburan, menyampaikan cerita. Nggak mungkin dong film menggambarkan seluruh kondisi gunung yang ada habis durasinya dan ceritanya jadi flat karena kebanyakan nyeritain perjalan bukan konfliknya. Gue omong apasih kok jadi panjang. Oke. Lupain. Jangan didengerin. (Disini aku menyadari kayaknya postingan ini bakal jadi part-part an lagi but I still hope no)
Di seberang stasiun kami menemukan semacam food court. Ella dan adiknya memesan nasi goreng dan aku mie instan rebus juga teh anget dan nggak ada rasanya semua. Kirain karena belum diaduk tapi setelah diaduk sama saja, sedih :( Kami menunggu cukup lama di food court sambil ngeciwis hingga tau-tau Kunyil datang menjemput bersama Omnya. Dari Kunyil datang sampe Anggi datang jedanya lumayan lama. Sampe nggak enak sama Omnya. Sampe-sampe aku sama Dias harus nyusulin lagi ke dalam stasiun dan pura-pura aku yang nelfon haha parah banget si kalo diinget-inget. Dan akhirnya Anggi tiba juga di stasiun. Saat membawa Anggi keluar ketemu Kunyil aku cuma bilang ke Kunyil "Ni nyil temenku yang telat, barusan kenalannya haha" dan mereka berpelukan. Well kita langsung otw rumah mbaknya Kunyil di Tumpang yang ternyata lumayan jauh dari stasiun. Di sana sudah bercokol Hamdan dan Akhid yang matanya merah semua haha. Di sana dingin, banget. Kayak Kaliurang kalo di Jogja. Rasa-rasanya aku bakal minum tolak angin tiap hari kalo tinggal di sini dan mandi jika ingin haha.
Hari pertama di Tumpang sesuai yang direncanakan Ella, kami pokoknya maen. Entah wisata kuliner atau ke museum angkut atau kemana, mereka yang udah bolak-balik malang, mereka yang searching, aku nggak ngerti aku yang penting ngikut ajaaah haha. Jadi sebenernya gini, ceritanya Angger nggak ikut study tour sekolahnya malah ikut kami ke Bromo dengan syarat dia tour juga sendiri, terus ntar buat laporan sendiri dengan 3 foto tempat yang berbeda. Makanya dia ngajakin kita out. Tapiiii semua tidak semudah yang diperkirakan. Sampai dhuhur kita belum nentuin kemana, susah emang nyatuin kepala orang-orang ini. Setelah mufakat nentuin tempat, malah ujan haha dan you know what? Ternyata daerahnya Kunyil itu grabcar nggak ada yang nyamber, sungguh jauh dari kota. Setelah susah dapet driver endingnya dapet juga tapi malah mobilnya sempit untuk kita berdelapan. Lupa mobilnya apa itu. Kami empet-empetan enak pokoknyalah. 😂
![]() |
Yaelah yasss nampang lu di blog gua wkwk |
Setelah berdempet-dempetan berlama-lama, kami sampain di sebuah Mall. Mall apa lupa haha. Begitulah aku, nggak terlalu peduli kemana asal ngikut aja, sungguh pribadi yang gampang dibodohi kayaknya ini. Kirain di luar Mall ada tempat yang bisa buat nongkrong-nongkrong tapi ternyata tidak dan hujan. Mau tidak mau kita cuma muter-muter Mall tidak jelas. Angger mulai menanyakan bisa foto dimana kalo nge-mall gini, teman-teman sudah mulai bosan, kalo nge-mall di Jogja bisa. Suasana makin mulai tidak bersahabat, aku sudah mulai lapar. Akhirnya kami cuma numpang makan di KFC 😑 Setelahnya kami numpang selfie di depan Mall kayak orang ilang, but why not yakan.
![]() |
Ini waktu suasana memanas dan nggaktau pada kemana 😑 |
![]() |
The gulrs |
![]() |
Ada yang aneh? |
![]() |
Nyengoh at the same time |
Sungguh sedih hati ini harus buat postingan Conec Trip To Malang ini jadi part-part-an lagi. Ya gimana ini udah kepanjangan dan isinya terlalu random 😁 Fotonya tidak sesuai harapan, cuma selfie-selfie tidak jelas haha. Tapi tenang aja, foto-foto pemandangan indah Bromo bakal di upload di postingan part 2 nya as soon as possible. Well, see you!
Komentar